Menata Rumah Minimalis Agar Lebih Ramah Lingkungan

Menata Rumah Minimalis Agar Lebih Ramah Lingkungan



MYBIGPROPERTY.COM - Apa sih yang bisa kita lakukan untuk ikut mencintai lingkungan kita? Nggak usah jauh-jauh, Ma. Kita bisa mulai dari lingkungan terkecil. Dengan menata rumah minimalis kita agar lebih ramah lingkungan, misalnya.

Kita memang harus sudah mulai sadar, bahwa kita harus berteman dengan lingkungan kita. Jika kita tak mampu mengubah dunia, kita bisa kok mengubah mulai dari diri dan lingkungan terkecil kita terlebih dahulu.

Rumah minimalis memang biasanya semua sudah serbapraktis. Tapi sudahkah kita menjadikannya ramah lingkungan. Ya mungkin sudah, mungkin juga belum.


Berikut beberapa prinsip menata rumah minimalis yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan


Perbanyak bukaan

Bukaan jelas menjadi hal terpenting yang harus kita pikirkan untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan. Sirkulasi udara yang lancar dan pencahayaan yang optimal harus terpenuhi.

Bukaan besar akan memungkinkan udara lancar keluar masuk tanpa harus memakai AC. Demikian juga untuk pencahayaan, saat siang kemungkinan besar kita tak akan perlu menyalakan lampu terlalu banyak dan lama.

Sinar matahari yang masuk ke rumah juga akan menghangatkan ruangan, dan mencukupi kebutuhan fotosintesis tanaman rumahan.

Menggunakan bahan-bahan alami alternatif

Awasi penggunaan kayu. Saat hutan sudah semakin berkurang, sekarang saatnya kita beralih ke bahan alternatif lain. Bambu, misalnya.

Selain sekuat kayu, bambu juga bernilai estetis tinggi, Ramah lingkungan? Jelas. Setidaknya usia bambu tumbuh tak selama pohon jati, misalnya.

Beberapa bahan alami alternatif lain juga bisa Anda coba aplikasikan ke dalam rumah sebagai elemen interior. Misalnya, potongan-potongan pipih batu kali juga bisa menggantikan semen di halaman. Lebih ramah lingkungan, karena memungkinkan peresapan air lebih cepat.

Elemen besi, kaca dan batu ini kalau dipadukan biasanya disebut dengan style interior industrial. Sekarang style ini juga sedang hits banget.


Hadirkan tanaman hias dalam ruangan

Sifat tanaman yang mampu menyerap karbondioksida yang kita embuskan di siang hari dan melepaskan oksigen untuk kita hirup memang tak bisa dijauhkan dari interior rumah minimalis yang ramah lingkungan.

Jadi, hadirkan juga pot-pot tanaman di dalam rumah agar ada udara lebih segar, selain karena ada beberapa jenis tanaman yang memang memiliki kemampuan sebagai penjernih udara.


Furniture bekas? Why not?

Menggunakan furniture bekas juga merupakan salah satu bentuk cinta lingkungan, karena kita tak menggunakan material kayu baru lagi untuk membuatnya.

Siapa bilang menata rumah minimalis dengan furniture bekas tak bisa secantik furniture baru?


Biarkan pohon tumbuh di depan rumah

Jika ada pohon atau tanaman apa pun di halaman rumah, jangan sampai hilang atau ditebang.

Jika Anda tidak punya halaman terlalu luas, Anda bisa membuat kebun minimalis. Nggak butuh lahan terlalu banyak kok. Yang pastinya cocok kan dengan gaya rumah minimalis Anda?


Do It Yourself!

Video dan artikel Do It Yourself biasanya sangat membantu mewujudkan rumah minimalis ramah lingkungan, lantaran sering ada ide mendaur ulang barang.

Mulai dari membuat pot-pot sendiri, kotak-kotak mainan anak-anak dari kayu-kayu bekas, bahkan sampai membuat kap lampu dari baju yang sudah tak terpakai lagi. Anda juga bisa membuat aromaterapi sendiri, toilet bombs sendiri, dan lain sebagainya.


Membuat Lubang Biopori

Lubang biopori ini wajib ada, apalagi jika Anda bertempat tinggal di pemukiman yang padat penduduk, yang penuh dengan bangunan.

Lubang biopori adalah lubang yang sengaja dibuat di halaman rumah, untuk menampung air hujan agar lebih cepat meresap ke tanah.

Caranya mudah, lubangi tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Lubangnya dapat diisi dengan daun kering atau limbah rumah tangga organik yang nantinya akan menjadi pupuk kompos.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mencari informasi di internet.


Nah, 7 cara menata rumah minimalis yang ramah lingkungan ini cukup mudah diaplikasikan, bukan? Mudah, tapi dampaknya akan sangat besar bagi bumi kita yang memang sudah tua dan butuh perhatian ekstra ini.

No comments

Powered by Blogger.