Cara Tepat Membersihkan Noda Cat di Karpet Rumah
MYBIGPROPERTY.COM - Noda cat di karpet bisa jadi mimpi buruk, apalagi kalau warnanya mencolok dan karpetnya berbulu tebal. Sayangnya, banyak orang panik dan asal membersihkan. Padahal ada cara tepat membersihkan noda cat di karpet yang nggak bikin seratnya rusak atau warnanya pudar.
Setiap jenis cat butuh perlakuan yang beda. Salah langkah sedikit, noda bisa makin menyebar atau justru jadi permanen. Supaya nggak salah langkah, penting banget tahu dulu karakter dasar cat yang tumpah sebelum mulai bersih-bersih.
Langkah-Langkah Cara Tepat Membersihkan Noda Cat di Karpet
Biar nggak makin panik saat karpet kesayangan kena tumpahan cat, penting untuk tahu langkah-langkahnya secara detail. Dengan mengikuti cara tepat membersihkan noda cat di karpet, proses bersih-bersih bisa lebih tenang dan hasilnya pun maksimal.
Di bawah ini, setiap langkah dijabarkan sesuai jenis catnya, lengkap dengan tip sederhana yang bisa langsung dipraktikkan di rumah.
1. Cat Berbasis Air (Acrylic atau Cat Tembok)
Kalau nodanya masih baru dan basah, langsung bersihkan. Jangan tunggu kering karena cat berbasis air cepat meresap ke serat karpet.
Ambil tisu atau kain kering, lalu tekan-tekan perlahan di atas noda. Tujuannya untuk menyerap kelebihan cat, bukan menggosoknya. Menggosok justru bikin cat makin menyebar.
Setelah itu, siapkan air hangat dan campurkan sedikit sabun cuci piring cair. Aduk hingga berbusa. Celupkan spons bersih atau kain lembut ke dalam larutan, lalu peras sedikit supaya tidak terlalu basah. Tap-tap ke bagian yang bernoda secara perlahan.
Kalau perlu, ulangi beberapa kali sampai warnanya mulai pudar. Setelah nodanya mulai hilang, ambil kain bersih yang dibasahi air biasa. Bilas area tersebut supaya tidak ada sisa sabun tertinggal. Terakhir, tekan dengan handuk kering atau gunakan vacuum khusus karpet untuk bantu mengeringkan.
Baca juga: Begini Cara Membersihkan Karpet yang Terkena Noda
2. Cat Minyak (Oil-Based Paint)
Noda cat minyak cenderung lebih sulit karena berbahan dasar minyak. Tapi bukan berarti nggak bisa dibersihkan. Kalau baru terkena, serap dulu catnya pakai kain kering. Sama seperti tadi, jangan digosok karena akan makin parah.
Untuk membersihkannya, akan butuh bahan pelarut seperti thinner atau turpentine. Tapi hati-hati, karena bahan ini kuat dan bisa merusak warna atau tekstur karpet. Sebelum digunakan, uji dulu di bagian kecil karpet yang tidak terlihat. Kalau aman, lanjutkan.
Ambil kapas atau kain kecil, basahi dengan sedikit thinner. Lalu tepuk-tepuk perlahan di atas noda. Jangan langsung tuang ke karpet. Pelan-pelan saja. Cat akan mulai larut.
Setelah noda memudar, langsung bersihkan sisa pelarut dengan air hangat yang sudah dicampur sabun. Lalu bilas dan tekan dengan kain kering. Kalau karpetnya tebal, bisa dijemur sebentar atau pakai vacuum khusus.
3. Cat Semprot (Spray Paint)
Cat semprot cepat mengering. Jadi kalau kena karpet, harus gerak cepat. Segera serap bagian yang basah dengan kain atau tisu. Setelah itu, bisa pakai bahan seperti aseton, yakni bahan yang biasanya ada di penghapus cat kuku. Tapi ingat, ini bahan keras, jadi sama seperti thinner, harus dites dulu di sudut karpet.
Kalau sudah aman, teteskan sedikit aseton ke kain bersih atau sikat gigi bekas. Lalu gosok perlahan ke arah dalam noda, jangan keluar agar cat tidak melebar. Gerakannya bisa melingkar kecil. Setelah cat mulai pudar, bersihkan lagi dengan air sabun. Bilas, lalu serap dengan kain kering. Ulangi kalau masih ada sisa warna.
Kalau karpetnya berbulu panjang atau warnanya terang, bisa tambahkan sesi menyikat ringan pakai sikat berbulu halus setelah tahap akhir. Fungsinya untuk mengembalikan tekstur karpet yang sempat berubah karena proses pembersihan.
Merawat Karpet agar Tetap Awet
Setelah berhasil menerapkan cara tepat membersihkan noda cat di karpet, bukan berarti urusannya selesai. Karpet tetap perlu dirawat supaya nggak cepat rusak dan tetap nyaman dipakai.
Perawatan setelah pembersihan justru jadi kunci utama agar karpet tetap awet, bebas bau, dan nggak berubah teksturnya. Berikut ini beberapa langkah simpel yang bisa dilakukan setelah karpet dibersihkan.
1. Keringkan dengan Benar
Setelah membersihkan noda, pastikan karpet benar-benar kering. Jangan biarkan lembap terlalu lama karena bisa memicu jamur atau bau apek.
Bisa dijemur di bawah sinar matahari pagi yang hangat, tapi jangan terlalu lama biar warna karpet nggak pudar. Kalau karpetnya besar dan nggak bisa dijemur, pakai vacuum khusus karpet yang punya fungsi pengering atau blower kecil.
2. Sisir Ulang Serat Karpet
Kadang setelah dibersihkan, serat karpet jadi kempes atau nggak rata. Biar balik seperti semula, sisir lembut bagian yang tertekan atau kusut. Pakai sikat berbulu halus atau sikat baju. Gerakkan searah serat. Ini bikin karpet kembali empuk dan rapi.
3. Taburkan Baking Soda untuk Hilangkan Bau
Kalau masih ada bau sisa bahan pembersih atau kelembapan, taburkan sedikit baking soda ke area bekas noda. Diamkan sekitar 15–30 menit, lalu sedot dengan vacuum. Baking soda bantu menyerap bau tanpa merusak serat karpet.
4. Hindari Injak-Injak Bagian yang Baru Dibersihkan
Biarkan bagian yang baru dibersihkan benar-benar kering dan stabil dulu. Jangan langsung diinjak atau dipasang furnitur berat di atasnya. Tunggu minimal 6–8 jam. Ini penting supaya karpet nggak meninggalkan bekas lekuk atau lembap tertutup.
5. Gunakan Pelindung atau Alas Tambahan
Untuk area karpet yang sering diinjak atau rawan kotor, bisa dipasangi alas tambahan seperti karpet tipis, keset, atau bahkan plastik transparan. Tujuannya buat ngurangin risiko noda baru dan memperpanjang umur karpet utama.
Baca juga: Trik Menata Dekorasi Rumah Minimalis agar Tetap Elegan
Dengan memahami cara tepat membersihkan noda cat di karpet, risiko kerusakan bisa ditekan dan tampilan karpet tetap terjaga. Nggak cuma bersih, tapi juga aman buat dipakai jangka panjang. Karpet yang dirawat dengan benar nggak akan cepat kusam atau bau, meski pernah kena noda membandel seperti cat.
Kalau urusan karpet rumah sudah beres, sekarang saatnya pikirkan cara biar penghasilan juga tetap mengalir. Salah satu pilihannya lewat investasi properti di Goro. Konsepnya mirip punya vila sendiri di Bali, tapi bisa mulai dari Rp10.000 saja dan hasil sewanya dibagi ke investor. Menarik buat yang suka kebersihan rumah sekaligus penghasilan pasif. Klik di sini kalau penasaran.
Leave a Comment