Tip Praktis Menata Ruang dengan Gaya Retro yang Super Nyaman

Tip Praktis Menata Ruang dengan Gaya Retro yang Super Nyaman


MYBIGPROPERTY.COM - Anda punya perabot rumah lama? Jangan terburu-buru dibuang dulu. Coba kita kreasikan dalam mix and match furniture lama dan aksesoris atau finishing yang lebih modern. Dan tada! Ruang dengan gaya retro bisa Anda dapatkan.

Tiap beberapa puluh tahun sekali tren memang akan berputar. Hal ini juga terjadi dalam dunia desain interior rumah. Meski tidak selalu sama persis, tapi tren memang selalu akan kembali.

Begitu juga dengan desain interior rumah bergaya retro. Gaya retro merupakan campuran eklektik gaya lama dengan elemen interior baru. Atau bisa juga sebaliknya, elemen interior baru tapi difinishing dengan cara lama.


Nah, berikut beberapa tip bagi Anda yang ingin menata ruang-ruang di dalam rumah Anda dengan gaya retro.


1. Kenali dulu gaya retro dalam dunia desain interior

Gaya retro adalah gaya yang diambil di masa pertengahan abad ke-20, biasanya antara tahun 1940-1980.

Sehingga gaya retro pun bisa dibedakan dalam 4 kelompok, berdasarkan eranya tersebut, yaitu:

  • Gaya retro 1940-an. Karakteristiknya innocent, sentimental, patriotik, tradisional, Hollywood glamour, dan streamline. Mulai menggunakan material chrome dan logam. Warna dominasinya adalah warna-warna dasar, seperti cokelat dan hitam. Gaya furniture-nya sederhana.
  • Gaya retro 1950-an. Warna-warna dominasinya adalah warna-warna pastel, dan penggunaan chrome semakin populer. Juga mulai digunakan furniture-furniture berbahan rotan, untuk perabotan di teras rumah.
  • Gaya retro 1960-an. Inspirasi gaya hidup kaum Hippie memengaruhi hampir di semua aspek, ditandai dengan munculnya warna-warna psychedelic dan kontras. Rak terbuka, bean bag, dan egg chair mulai digunakan. Kesan yang dimunculkan oleh gaya retro 1960-an ini adalah bersih, praktis, dan terbuka dengan sentuhan modern.
  • Gaya retro 1970-an. Mulai bergerak ke arah kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Bentuk desainnya lebih inovatif yang terinspirasi dari teknologi dan penggunaan material baru. Warna-warna yang digunakan didominasi oleh warna hijau terang, turquoise, oranye, dan kuning muda serta cokelat.

2. Ciptakan focal point

Cari focal point yang bisa menonjol di antara area sekitarnya, lalu tentukan tone warna yng akan digunakan pada area tersebut sebagai pedoman.

Misalnya, tempatkan lounge chair atau floor lamp ditambah dengan side table kecil di sudut ruang. Lalu tambahkan meja console di dekatnya, tempat Anda meletakkan berbagai artwork.


3. Bermainlah dengan warna dan motif

Berikan aksen warna pada salah satu dinding dengan warna kontras dan berani untuk menciptakan suasana yang berbeda. Lalu berikan warna netral--seperti krem atau putih--di sekitarnya, untuk menonjolkan warna aksen yang kuat tadi.

Cara ini juga bisa Anda terapkan untuk penggunaan motif pada furniture dan aksesoris rumah yang lain.

Warna gaya retro tahun 60-an didominasi oleh warna emas, hijau, oranye, dan kuning. Nah, warna-warna terang--pink fuchsia, misalnya--bisa Anda gunakan sebagai aksentuasi. Atau, bisa juga kombinasikan dengan warna metalik.

Untuk motif, pilihlah motif yang simpel. Seperti motif garis, geometris, floral yang tidak terlalu ruwet, atau polkadot. Pastikan motifnya kecil-kecil saja ya..


4. Tampilkan pernik favorit

Jika Anda punya pernak-pernik favorit, maka kumpulkan dan letakkan pada rak terbuka yang bergaya Skandinavian. Atau, Anda juga bisa memasang rak di dinding untuk men-display koleksi Anda ini.


5. Pencahayaan yang tepat

Jangan hanya mengandalkan cahaya dari lampu gantung ataupun lampu ceiling saja. Cobalah untuk berinovasi dengan berbagai jenis lampu.

Anda dapat menempatkan wall sconce di dinding-dinding selasar menuju kamar. Tambahkan floor lamp di ruang baca. Atau tambahkan table lamp di ruang keluarga.

Pilihlah desain lampu yang simpel saja, jangan terlalu banyak detail.


6. Lama dan baru

Prinsip gaya retro adalah mix and match yang lama dan baru. Jadi, jangan buang furniture lama Anda. Coba cari cara mengombinasikannya dengan material baru, aksesoris baru, atau mungkin Anda finishing ulang.


7. Wall art

Gantungkan wall art di dinding. Karya seni ini bisa berupa objek dengan bentuk geometris dengan finishing metal atau kayu, print out seperti poster atau lukisan, yang dilengkapi dengan frame.

Biasanya sih pop art dari komik ataupun pop culture Campbell's Soup karya Andy Warhol sering menjadi karya seni favorit untuk menghiasi dinding ruangan dengan gaya retro ini.


Nah, mau coba menata rumah Anda dengan gaya retro sekarang? Have fun ya!

No comments

Powered by Blogger.