Yuk, Lakukan Detoks Alat dan Ruang Dapur Agar Lebih Sehat!




MYBIGPROPERTY.COM - Kapan terakhir kali Anda menguras isi kulkas dan membersihkan ruang dapur?

Tahukah Anda, bahwa kesehatan keluarga Anda berawal dari sini lo!

Coba yuk, inspeksi kebersihan peralatan dapur, alat masak, juga kulkas. Cek kembali kebersihannya.

Jika sudah usang, mungkin saatnya mengganti dengan yang baru. Aksi ini bisa menghindarkan keluarga dari gangguan yang disebabkan oleh bakteri yang dapat disebarkan melalui peralatan dapur.


Lakukan detoks alat dan ruang dapur terutama di 8 barang ini!


1. Pisau


Pisau menjadi peralatan dapur yang sering dipakai dan kontak dengan bahan pangan, baik mentah maupun matang. Bedakan pisau yang digunakan untuk memotong bahan pangan mentah dan makanan matang.

Usai digunakan, segera bersihkan pisau menggunakan sabun dan air mengalir. Biarkan hingga kering benar sebelum ditaruh di tempatnya.

Jika pisau ditempatkan di tempat pisau yang terbuat dari kayu, jangan lupa untuk rutin pula membersihkannya. Sebelum dibersihkan, keluarkan semua pisau, lalu balikkan tempat kayu dan goyangkan sedikit untuk mengeluarkan kotoran.

Cuci dengan air panas dan sabun. Lubang penyimpanan pisau dapat digosok dengan sikat kecil yang biasa dipakai untuk menyikat dot, lalu bilas dengan air bersih.

Campurkan 3.8 liter air dengan satu sendok makan cairan pemutih rumah tangga. Isi sela-sela tempat penyimpanan pisau dengan larutan ini selama 1 menit, lalu bilas dengan air bersih.

Keringkan dengan cara membalik tempat pisau. Lakukan setiap bulan kalau digunakan secara rutin.


2. Talenan


Selain memisahkan talenan untuk sayuran-buah dengan daging atau makanan laut, pisahkan pula  bahan makanan mentah dan yang siap saji. Kebersihan mutlak dijaga.

Bersihkan talenan menggunakan air panas dan sabun. Setelah itu, dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau memakai tisu dapur.

Gunakan juga disinfektan seperti klorin untuk talenan yang dipakai untuk memotong daging atau makanan laut mentah. Larutkan satu sendok makan cairan pemutih klorin air, lalu guyur permukaan talenan dengan larutan tersebut dan biarkan beberapa menit. Bilas dengan air dan keringkan.

Talenan yang terus-menerus dipakai biasanya akan terbentuk alur akibat pisau. Alur itu akan menjadi tempat singgah bakteri dan biasanya makin sulit dibersihkan. Kalau sudah begitu, ganti saja.

Begitu juga talenan yang sudah kehitaman. Sebab, tidak menutup kemungkinan kotoran yang hitam tersebut akan menempel pada bahan makanan.

Saat mengganti talenan, pilih bahan yang nyaman, kemudian dibersihkan dan tahan lama. Contohnya yang terbuat dari plastik, marmer, atau kaca.


3. Spons cuci piring


Spons cuci piring sebaiknya tidak didiamkan dalam wadah berisi air sabun sepanjang hari. Itu akan membuat spons menjadi tempat berkembangnya kuman dan menyebarkan pathogen penyebab masalah kesehatan saat digunakan untuk mencuci.

Setelah digunakan, bersihkan spons menggunakan sabun pembersih menggunakan sabun pembersih yang juga berguna untuk membunuh kuman. Lalu bilas dengan air mengalir dan keringkan.

Sebaiknya sih tempatkan spons di wadah yang berlubang, seperti tempat sabun batangan itu. Air yang masih ada di spons akan dapat menetes dan akhirnya spons akan kering.

Kalau spons menimbulkan aroma tak sedap, bisa jadi tanda berkembangnya bakteri yang tak aman dan bersembunyi di sana. Segera buang dan ganti dengan yang baru.


4. Bak cuci piring


Karena menjadi tempat untuk  membersihkan peralatan dapur, bak cuci piring di ruang dapur juga harus dicuci. Kalau ada bahan pangan yang jatuh ke bak cuci piring harus segera dibersihkan agar tak ada kotoran yang menempel.

Sikat seluruh bak cuci piring dan gunakan disinfektan. Jangan lupa, bersihkan juga keran dan saluran pembuangannya ya.


5. Tempat sampah


Tempat sampah bisa saja diletakkan di ruang dapur, tetapi harus setiap hari dikosongkan dan dibuang ke tempat sampah induk yang sebaiknya berada di luar rumah. Perhatikan juga bentuknya.

Menurut beberapa ahli, tempat sampah sebaiknya jangan sampai dipegang atau disentuh dengan tangan untuk meminimalkan kontaminasi mikroorganisme. Gunakanlah tempat sampah yang diinjak dan pastikan tempat sampah tidak terbuka.

Tempat sampah memang harus dibersihkan secara rutin mengingat tempat sampah basah yang berisi sisa makanan atau bahan makanan bisa menjadi sumber hidup kuman.

Bila ada kecoa atau lalat, maka kuman yang ada di tempat sampah bisa terbawa oleh lalat atau kecoa ke tempat makanan atau makanan yang baru dimasak.

Makanan yang tercemar inilah yang kemudian dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan tifus.


6. Peralatan masak Teflon


Peralatan masak Teflon seperti wajan atau panci, bisa mengelupas jika sudah usang atau tak tepat dalam penggunaan dan perawatannya.

Kalau bahan antilengketnya ini mengelupas, sebaiknya jangan digunakan lagi, karena bahan tersebut akan tertelan dan menimbulkan masalah di kemudian hari.


7. Koleksi bumbu


Bumbu masakan seperti daun thyme, basil, daun salam segar, direkomendasikan oleh beberapa ahli teknologi pangan, untuk disimpan dengan cara direndam minyak zaitun lalu disimpan di dalam freezer.

Kecap dan saus, selama masih di dalam botol belum dibuka, dapat disimpan dalam suhu ruang. Namun, kalau sudah dibuka, sebaiknya simpan dalam lemari es.

Bumbu bubuk tak perlu disimpan di kulkas, cukup masukkan dalam wadah kaleng atau wadah kedap udara.

Setelah itu, wadah disimpan di dalam lemari tertutup untuk memperpanjang masa simpan hingga 6 bulan.


8. Wadah air


Air bisa juga menjadi sumber penyakit jika tercemar oleh jamur maupun kuman.

Bersihkan dispenser secara rutin. Angkat gallon air, buang semua sisa air. Campur cuka dapur dengan air, lalu isi ke dalam tangki air, biarkan 10 – 5 menit untuk merontokkan kotoran yang melekat di tangki. Lalu bilas dengan air bersih.

Jika Anda menggunakan pemurni air, maka bersihkanlah sesuai petunjuk. Jangan lupa ganti saringan airnya secara berkala. Bersihkan juga bagian luar wadah terutama kerannya.


Lakukanlah langkah-langkah detoks ruang dapur di atas secara rutin, agar kesehatan keluarga Anda senantiasa terjaga.

Semoga bermanfaat!

No comments

Powered by Blogger.