Begini Cara Memasang dan Merawat Hiasan Dinding yang Benar
MYBIGPROPERTY.COM - Nah, kalau di artikel yang sebelumnya, kita membahas mengenai jenis dan seperti apa hiasan dinding yang cocok dalam ruangan di dalam rumah, kali ini kita akan mencari tahu tentang prinsip pemasangan hiasan dinding ya.
Pemasangan hiasan dinding tak bisa asal saja. Intinya, harus enak dipandang. Namanya juga 'hiasan', jadi harus memberi nilai tambah secara visual pada rumah kita.
Namun, kriteria ‘enak dipandang’ itu yang seperti apa ya?
Sepertinya juga tak mungkin kalau kita memasang hiasan dinding secara trial and error--coba memasang hiasan dinding, lalu dipandangi. Kalau kurang oke, dipindah. Wah, bisa-bisa dinding rumah kita jadi bolong-bolong karena paku-paku yang bertebaran sana-sini tak terpakai. Mana enak dipandang lagi?
Untuk memasang hiasan dinding secara pas, memang akan membutuhkan keterampilan organisasi visual yang baik. Tapi, tahukah Anda, bahwa keterampilan seperti ini tak hanya dipunyai oleh seorang desainer interior? Ya, orang-orang awam semacam kita pun bisa kok melakukannya, asal kita tahu caranya.
Prinsip pertama, kita harus tahu bagaimana merencanakan pemasangan hiasan dinding ini. Jika direncanakan dengan baik, maka hiasan dinding pun dapat berfungsi secara optimal sebagai elemen dekoratif, penyeimbang, dan pengoreksi dalam ruangan.
Supaya kita bisa langsung tepat saat memasang hiasan dinding di rumah tanpa kesalahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mari kita lihat.
Beberapa prinsip pemasangan hiasan dinding di rumah yang harus diperhatikan
1. Sejajar dengan ketinggian pandangan mata normal
Agar nyaman dipandang mata, ketinggian titik tengah hiasan dinding dari lantai sebaiknya sejajar dengan ketinggian pandang mata. Kalau di Indonesia kisarannya ada pada 150 – 160 cm dari lantai. Jadi pastikan paku Anda tidak terlalu tinggi ataupun rendah dari ukuran tersebut ya.
2. Jangan terpancang pada pemasangan yang simetris.
Tanamkan di benak kita, bahwa yang penting adalah keseimbangan.
Peletakan hiasan dinding yang asimetris juga dapat menimbulkan efek yang sangat dinamis lo, jika Anda kita mampu menyeimbangkannya dengan furnitur-furnitur yang telah lebih dulu ditata.
3. Coba dulu komposisinya
Anda bisa mencoba-coba komposisi hiasan dinding lebih dulu di lantai sebelum dipasangkan di dinding, jika terdiri atas beberapa hiasan yang akan dipasang berkelompok.
Setelah kita menemukan komposisi yang pas, seperti yang kita mau, baru deh dipasang paku pada dindingnya.
4. Pertahankan prinsip keseimbangan
Jika Anda ingin memasang foto-foto keluarga di atas meja atau bufet, mungkin namanya sudah bukan lagi hiasan dinding lagi, namun sebenarnya fungsinya sih masih sama saja.
Dengan demikian, prinsip penataannya pun masih sama, yaitu keseimbangan. Letakkan yang berukuran kecil lebih berada di depan yang berukuran lebih besar.
Kalau hiasan dinding sudah tertata dengan baik, jangan lupa untuk merawatnya juga. Berikut langkah-langkah praktis merawat hiasan dinding yang sudah terpasang.
- Periksa hiasan dinding secara periodik. Cek apakah kaitan dan tali gantungannya masih kuat, dan posisi serta kondisinya masih baik.
- Jika hiasan dindingnya berpigura dan berkaca, maka jangan lupa bersihkan kacanya secara rutin dengan menggunakan cairan pembersih kaca. Semprotkan ke lap yang bersih, kemudian seka ke permukaan kaca.
- Akan lebih baik hasilnya jika kita juga membersihkan kaca bagian dalamnya, karena biasanya cenderung berjamur.
- Segera keringkan jika masih ada embun yang tertinggal, karena hal ini akan membuat hiasan dinding semakin lembap dan semakin menimbulkan jamur.
- Cegah timbulnya jamur karena kelembapan dengan menempelkan silica gel yang dapat dibeli di apotek, di bagian belakang hiasan dinding.
- Bingkai hiasan dinding dari kayu juga rentan terhadap jamur. Jadi, jangan lupa untuk membersihkannya secara periodik dengan kemoceng dan dilap dengan kain yang bersih.
- Bingkai yang berprofil atau berukir biasanya cenderung lebih berdebu. Cara membersihkannya adalah dengan menggunakan sikat yang kecil yang dapat menjangkau hingga ke sela-sela ukiran.
- Backing, yaitu bagian belakang dari hiasan dinding, bisa dibersihkan dengan lap bersih yang diberi sedikit air, namun jangan sampai terlalu basah supaya tidak lembap dan menimbulkan jamur.
- Lukisan yang dibingkai tanpa kaca bisa dibersihkan dengan hati-hati menggunakan kemoceng atau lap katun halus yang kering. Jangan gunakan lap yang berbulu karena bulu-bulunya bisa menempel pada cat lukisan.
Nah, bagaimana sekarang? Sudah cemerlang lagi kan sekarang, hiasan dindingnya?
Semoga rumah Anda semakin meriah dan nyaman ya.
Leave a Comment